-->

Search Tag: Download makalah ilmu pengetahuan sosial, makalah tentang proses sosialisasi, contoh makalah yang baik, resesi makalah sekolah, kumpulan data mengenai proses sosialisasi, membahas lengkap mengenai proses sosialisasi, pengertian proses sosialisasi, jenis-jenis proses sosialisasi, tujuan proses sosialisasi, media proses sosialisasi.

MAKALAH ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


makalah tentang proses sosialisasimembahas lengkap mengenai proses sosialisasi

PROSES SOSIALISASI

Disusun Oleh :

  1. Muhammad Romadhoni
  2. Firdaus
  3. Gusti Ahmat Salman Al-Farisy
  4. Julian Siswanto
Kelas : Teknik Komputer Jaringan XII.2



KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat hidayah-Nya, sholawat serta salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW sehingga Penulis dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Pengetahuan Sosial yang bertemakan Proses Sosialisasi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah Ilmu Pengetahuan Sosial  ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada
1.      Ibu Sri Ningrum
2.      Kepada Orang-orang yang bekerja di kelompok 2
            Demikian Makalah Ilmu Pengetahuan Sosial yang bertemakan Proses Sosial ini Penulis buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya dan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya Penulis ucapkan terima kasih.

Simpang Empat, 19 Agustus 2015
                                                            Kelompok 2


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................................iii
PROSES SOSIALISASI
A. Pengertian Sosialisasi............................................................................................................1
B. Jenis-Jenis Sosialisasi............................................................................................................2
C. Tujuan Sosialisasi..................................................................................................................2
D. Fungsi sosialisasi..................................................... .............................................................3
E.  Media Sosialisasi..................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8

PROSES SOSIALISASI

A.   Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi menunjuk pada semua faktor dan proses yang membuat setiap manusia menjadi selaras dalam hidupnya di tengah­tengah masyarakat. Seorang anak dikatakan telah melakukan sosialisasi dengan baik, apabila ia bukan hanya menampilkan kebutuhannya sendiri saja, tetapi juga memerhatikan kepentingan dan tuntutan orang lain.
Pengertian sosialisasi secara umum dapat diartikan sebagai proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati norma­norma serta nilai­nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku masyarakatnya.
Proses pembelajaran berlangsung secara bertahap, perlahan tapi pasti dan berkesinambungan. Pada awalnya, proses itu berlangsung dalam lingkungan keluarga, kemudian berlanjut pada lingkungan sekitarnya, yaitu lingkungan tetangga, kampung, kota, hingga lingkungan negara dan dunia. Disamping itu, individu mengalami proses enkulturasi (pembudayaan), yaitu individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikapnya dengan adat istiadat, sistem norma, dan peraturan yang berlaku dalam kebudayaan masyarakatnya. Manusia lahir ke dunia sebagai bayi yang penuh dengan segala macam kebutuhan fisik. Kemudian ia menjadi seorang manusia dengan seperangkat nilai dan sikap, kesukaan dan ketidaksukaan, tujuan serta maksud, pola reaksi dan konsep yang mendalam, serta konsisten dengan dirinya. Setiap orang memperoleh semua itu melalui suatu proses belajar yang kita sebut sebagai sosialisasi, yakni prosesbelajar yang mengubahnya menjadi seorang pribadi yang manusiawi. Sosialisasi adalah suatu proses di mana seseorang menghayati (internalize) norma­norma kelompok di mana ia hidup sehingga timbullah ‘diri’ yang unik. Definisi sosialisasi ialah proses mempelajari kebiasaan dan tata kelakuan
untuk menjadi suatu bagian dari suatu masyarakat, sebagian adalah proses mempelajari peran.
1)      Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses sosial tempat seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku orang­orang di sekitarnya.
2)      Peter L. Berger
Sosialisasi ialah proses pada seorang anak yang sedang belajar menjadi anggota masyarakat. Adapun yang dipelajarinya ialah peranan pola hidup dalam masyarakat yang sesuai dengan nilai dan norma­norma maupun kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.
3)       Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu­individu belajar dan menyesuaikan diri terhadap bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya, agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.

B.     Jenis-Jenis Sosialisasi

Terdapat 2 (dua) jenis sosialisasi yaitu sebagai berikut:
1)      Sosialisasi primer
Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi yang terjadi pada lingkungan terdekat. Sosialisasi ini pada umumnya terjadi di keluarga. Dalam keluarga, seseorang akan diperkenalkan dengan berbagai macam nilai dan norma. Pada sosialisasi primer, anak diajarkan
bagaimana untuk dapat mengenali dirinya dan orang­orang di sekitarnya. Anak diberitahu dan diperkenalkan bagaimana cara berperilaku yang baik.
2)      Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder terjadi pada seseorang dengan dunia luar yang lebih luas. Sosialisasi ini terutama dengan teman sepermainan. Seringkali pada proses sosialisasi sekunder justru menjadi sangat dominan terhadap pembentukan sikap seseorang. Pada sosialisasi sekunder, seseorang akan banyak beradaptasi dengan lingkungan masyarakat yang luas.

C.    Tujuan Sosialisasi

Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peran (role theory) karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan melalui tahaptahap sebagai berikut....
Tahap-Tahap Proses Sosialisasi
1)       Tahap Persiapan (Prepatory Stage)
Tahap persiapan adalah tahap dialami sejak manusia dilahirkan artinya seseorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, dan memperoleh pemahaman tentang diri sendiri. Pada tahap ini, anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
2)       Tahap Meniru (Play Stage)
Tahap meniru adalah tahap meniru ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa orang tuanya, saudaranya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anaknya.
3)       Tahap Persiapan Bertindak (Game Stage)
Tahap persiapan adalah peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama.
4)       Tahap Peneriman Norma Kolektif (Generalized Stage/Other)
Tahap penerimaan adalah tahap dimana seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada masyarakat secara laus.. Dengan kata lain, dia dapat bertenggang rasa, tidak hanya dengan orang yang berinteraksi dengannya, tetapi juga dengan masyarakat secara luas.

D.   Fungsi Sosialisasi

             Adapun fungsi sosialisasi dalam pembentukan peran dan status sosial adalah sebagai berikut.
1)      Mampu mempelajari dan menghayati norma-norma yang ada dalam kelompok tempat ia tinggal.
2)      Dapat mengenal masyarakat lebih luas.
3)      Mengetahui peran-peran yang dimiliki masing-masing anggota masyarakat.
4)      Dapat mengembangkan kemampuan sesuai peran dan status sosialnya.

E.   Media Sosialisasi

Media sosialisasi sangat berperan dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Macammacam media sosialisasi adalah keluarga, kelompok bermain/teman sepermainan/teman sebaya,sekolah, lingkungan kerja, media massa, dan organisasi. Berikut adalah penjelasan dari masingmasing media sosialisasi. Langsung saja kita simak yang pertama (Merupakan bagian dari materi tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian).

1)      Keluarga

Keluarga adalah media awal dari suatu proses sosialisasi. Begitu seorang bayi dilahirkan, ia sudah berhubungan dengan kedua orangtuanya, kakak­kakaknya, dan mungkin dengan saudara­saudaranya. Sebagai anggota keluarga yang baru dilahirkan, ia sangat tergantung kepada perlindungan dan bantuan anggota keluarganya. Proses sosialisasi awal ini dimulai dengan proses belajar menyesuaikan diri dan mengikuti setiap apa yang diajarkan oleh orang­orang sekitar lingkungan keluarganya, seperti cara makan, berbicara, berjalan, hingga belajar bertindak dan berperilaku. Melalui lingkungan keluarga itulah anak mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan hidup seharihari. Hubungan individu di masyarakat sangat dipengaruhi keluarga, karena keluarga memiliki peranan sebagai berikut:
a)       Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang utama dan utama dibandingkan dengan lembaga pendidikan manapun.
b)     Keluarga merupakan kelompok pergaulan hidup manusia dengan volume terkecil dan kadar tertinggi.
c)       Keluarga merupakan mata rantai untuk hubungan jasmani dan rohani manusia yang berlawanan jenis.
d)      Keluarga merupakan mata rantai dalan regenerasi dan pewarisan budaya. Dalam keluarga, orangtua mencurahkan perhatian untuk mendidik anak agar anak tersebut memperoleh dasar­dasar pola pergaulan hidup yang benar dan baik melalui penanaman disiplin sehingga membentuk kepribadian yang baik bagi si anak. Oleh karena itu, orangtua sangat berperan untuk:
e)      Memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar sehingga anak tidak merasa tertekan jiwanya.
f)       Mendorong agar anak dapat membedakan antara perilaku benar dan salah, baik dan buruk, pantas dan tidak pantas, dan sebagainya.
g)       Memberikan contoh perilaku yang baik dan pantas bagi anak­anaknya. Sebagai media sosialisasi, keluarga pun memiliki peranan untuk menghambat proses sosialisasi.

Keluarga yang memiliki kendala­kendala akan memengaruhi sikap dan keprbadian anggota keluarganya, yaitu:
1)      Keluarga modern merupakan kesatuan konsumtif, sehingga hubungan antar individu dalam keluarga menjadi sangat berkurang.
2)      Keluarga sebagai lembaga (institute) sudah berubah menjadi keluarga yang bersifat persekutuan (companionship) yang sangat longgar ikatannya.
3)      Semakin banyak keluarga yang hidup terpisah dan meningkatnya perceraian, sehingga longgar intensitas interelasi sosialnya.

Apabila terjadi suatu kondisi yang berlainan dengan hal di atas, maka anak­anak akan mengalami kekecewaan. Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa hal berikut:
a)      Orangtua kurang memperhatikan anak­anaknya, terlalu sibuk dengan kepentingankepentingannya sehingga anak merasa diabaikan. Hubungan anak dengan orangtua menjadi renggang, padahal anak sangat memerlukan kasih sayang mereka.
b)     Orangtua terlalu memaksakan kehendak dan gagasannya kepada anak  dengan ancaman dan sanksi yang dirasakan anak cukup berat sehingga jiwa anak menjadi tertekan.

2)      Kelompok Bermain

Dalam istilah sosiologi, kelompok bermain disebut juga dengan peer group. Pada usia anak­anak, kelompok bermain mancakup teman­teman tetangga, keluarga, dan kerabat. Dalam teman sebaya tersebut memiliki 4 ciri ­ ciri, yaitu
·         Terdiri dari 2 orang atau lebih
·         Saling memberitahu atau mengajari antar orang
·         Dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar
·         Semua orang tersebut adalah teman dekat atau sudah akrab
Pada usia remaja, kelompok sepermainan berkembang menjadi kelompok persahabatan yang lebih luas. Perkembangan itu antara lain disebagbkan karena bertambahnya luasnya ruang lingkup pergaulan remaja, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Teman dan persahabatan merupakan pengelompokan sosial yang melibatkan orang­orang yang berhubungan relatif akrab satu sama lain. Peranan positif kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian anak, antara lain sebagai berikut:
a)        Rasa aman dan rasa dianggap penting dalam kelompok akan sangat berguna bagi perkembangan jiwa anak.
b)       Perkembangan kemandirian remaja tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan.
c)       Remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, gembira, dan sebagainya yang mungkin tidak didapatkan di rumah.
d)       Melalui interaksi dalam kelompok, remaja dapat mengembangkan berbagai keterampilan sosial yang berguna bagi kehidupannya kelak.
e)        Pada umumnya, kelompok persahabatan mempunyai pola perilaku dankaidah­kaidah tertentu yang mendorong remaja untuk bersikap lebih dewasa.
Selain memberikan dampak positif, kelompok sosial ini juga dapat memberikan dampak negatif terhadap individu atau anggota kelompok. Pengaruh negatif itu diantaranya:
a)      Pembentukan kelompok sosial yang terjadi karena adanya kesamaan kepribadian dan kepentingan akan menimbulkan eksklusifisme kelompok.
b)     Penyimpangan tata nilai dan norma yang dianut oleh anggota kelompok. dasar­dasar kepribadian yang sifatnya positif bagi anggotanya, yaitu sebagai berikut:
·         Mengembangkan ketrampilan berorganisasi dan kepemimpinan.
·         Menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial.
·         Rela berkorban untuk sesama anggota kelompok sehingga timbul rasa solidaritas.
·         Menyalurkan semangat patriotisme.

3)      Ligkungan Sekolah

Di lingkungan sekolah, seseorang mempelajari hal­hal baru yang belum pernah mereka temukan, baik di lingkungan keluarga maupun kelompok bermain. Pendidikan formal mempersiapkan seorang anak menguasai peranan­peranan baru di kemudian hari, manakala tidak lagi tergantung pada orangtuanya. Apabila seorang anak memasuki lingkungan sekolah, maka secara resmi ia menjadianggota kelompok formal yang terikat aturan­aturan resmi dan dihadapkan pada norma­norma yang diikuti secara teratur dengan sanksi tertentu. Norma­norma sekolah harus dijalankan penuh disiplin, misalkan ketepatan waktu masuk sekolah, waktu belajar, waktu pulang, dan ketertiban berpakaian. Selain mengenal peraturan sekolah, anak juga dibimbing untuk mengenal aturan­aturan dalam kehidupan masyarakat. Menurut Horton, fungsi nyata dari pendidikan yaitu:
a)      Sebagai modal penting dalam menentukan mata pencaharian.
b)      Dapat mengembangkan potensi demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pengembangan vmasyarakat.
c)       Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
d)     Membentuk kepribadian.

4)      Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh yang besar pada pembentukan kepribadian seseorang. Pengaruh dari lingkungan kerja tersebut pada umumnya mengendap dalam diri seseorang dan sukar sekali untuk diubah, apalagi jika yang bersangkutan cukup lama bekerja di lingkungan tersebut. Seseorang yang cukup lama bekerja di lingkungan kerja tertentu, kemudian pindah ke lingkungan kerja yang lain, maka dia akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan kerjanya yang baru. Lingkungan kerja memiliki berbagai macam  jenis diantaranya yaitu:
a)      Pegawai negeri atau sipil
b)     Pegawai swasta
c)      Militer dan polri
d)     Pendidikan

5)      Media Massa

Media massa yang terdiri dari media cetak (surat kabar dan majalah) maupun elektronik (radio, televisi, dan internet) merupakan alat komunikasi yang dapat menjangkau masyarakat secara luas. Media massa diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yang berpengaruh terhadap perilaku khalayaknya. Pesan yang ditayangkan melalui media elektronik dapat mengarahkan khalayak ke arah perilaku prososial maupun antisosial. Penayangan film­film yang menonjolkan kekerasan dianggap sebagai suatu faktor yang mendorong perilaku agresif pada anak­anak yang menontonnya. Demikian jugapenayangan adegan­adegan yang berbau pornografi di layar televisi sering dikaitkan dengan perubahan moralitas serta peningkatan pelanggaran susila dalam masyarakat. Iklan yang ditayangkan melalui media massa mempunyai potensi untuk mengubah pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat. Media massa pun sering digunakan untuk memengaruhi dan membentuk pendapat umum. Di banyak negara, termasuk Indonesia, televisi juga dimanfaatkan untuk menayangkan siaran­siaran pendidikan.

6)      Organisasi

Organisasi adalah pembentukan suatu kelompok yang memiliki tujuan khusus. Kemunculan suatu organisasi ditandai dengan aturan­aturan formal dan hubungan kewenangan. Dalam organisasi ada yang di sebut partisipasi. Partisipasi adalah keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan. Didalam organisasi memiliki 3 unsur yaitu:
a)       Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata­mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
b)     Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
c)      Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.

DAFTAR PUSTAKA
Dari Internet:
Artikelsiana.blogspot.comZakapedia13 Agustus 2015. Tahap-Tahap Proses Sosialisasi (http://www.artikelsiana.com/2014/12/tahap­tahap­proses­sosialisasi.html#, diakses 15 Januari 2015)
Artikelsiana.blogspot.comZakapedia13 Agustus 2015. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Sosialisasi(http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian­tujuan­fungsi­sosialisasi­contoh.html#, diakses 15 Januari 2015)
BUDISMA.NET, Tedi Mulyadi. 08 Agustus 2015. Sosialisasi: Pengertian, Jenis dan Fungsi(http://budisma.net/2015/02/sosialisasi­pengertian­jenis­dan­fungsi.html, diakses 15 Januari 2015)
Hedi Sasrawan.blogspot.com, Hedi Sasrawan. 08 Agustus 2015. Pengertian Sosialisasi (Artikel Lengkap)(http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/01/pengertian­sosialisasi­artikel­lengkap.html, diakses 15 Januari 2015)
Hedi Sasrawan.blogspot.com, Hedi Sasrawan. 08 Agustus 2015. 6 Macam Media Sosialisasi(http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/05/6­macam­media­sosialisasi.html, diakses 15 Januari 2015)
skipzen.blogspot.com, Muhammad Romadhoni. 19 Agustus 2015. 6 Macam Media Sosialisasi(http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/05/6­macam­media­sosialisasi.html, diakses 15 Januari 2015)

:)

:(

=(

^_^

:D

=D

|o|

@@,

;)

:-bd

:-d

:p